Notasi Algoritmik

Pengertian dan penjelasan Notasi algoritmik dan penjelasan Pseucode, flowchart dan deskriptif.

Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, bahwa algoritma tidak terikat dengan bahasa pemrograman tertentu atau pun komputer yang menjalankan akan tetapi algoritma bisa berdiri sendiri dengan cara penulisannya. Sama halnya dengan resep makanan, contoh resep masakan rendang. Dalam bahasa apapun resep rendang ini, entah di tulis dalam bahasa jepang, sunda, jawa arab dll akan tetap menghasilkan sebuah masakan, yaitu rendang (selagi masih mengikuti perintah - perintah di dalam resep).

Begitu juga dengan komputer. meskipun setiap komputer berbeda teknologinya, berbeda varian dll, akan tetapi komputer secara umum dapat melakukan operasi operasi dasar seperti : pembacaan data, membandingkan data, operasi aritmatika (menghitung spt kali, bagi, tambah, modulus). Yang berbeda hanyalah biaya, kecepatan atau tingkat ketelitian.  Pada sisi lain, bahasa pemrograman tingkat tinggi akan di terjemahkan terlebih dahulu ke dalam bahasa mesin sebelum di eksekusi oleh komputer, dan bahasa pemrograman juga menghasilkan efek neto yang sama pada setiap komputer.

 yang perlu di catat adalah bahwa notasi algoritmik bukan bahasa pokok pemrograman, sehingga siapapun bisa membuat notasi algoritmik, yang terpenting adalah mudah di pahami bagi yang membacanya. Tapi perlu di perhatikan juga bahwa notasi algoritmik mempunyai ketaatan - ketaatan aturan yang mana ini untuk menghindari kekeliruan.

Di bawah ini akan di jelaskan notasi notasi algoritmik yang di gunakan untuk menulis algoritma dengan beberapa contoh kasus.

1. Notasi Deskriptif

yaitu menyatakan langkah langkah algoritma dengan kalimat deskriptif, contoh :

PROGRAM  Euclidean
diberikan dua buah bilangan bulat tak negatif m dan n  (m >= n).
Algoritma euclidean mencari pembagi bersama terbesar, gcd, darikedua bilangan
bilangan tersebut, yaitu bilangan bulat positif terbesar yang habis membagi m dan m.

ALGORITMA:
1. jika n = 0, maka
   m adalah jawabannya;
   stop.
   tetapi jika n != 0, maka
   lanjutkan ke langkah 2
2. bagilah m dengan n dan misalkan r adalah sisanya
3. ganti niali m dengan nilai n dan nilai n dengan nilai r, 
   lalu ulang lagi ke langkah 1 

Dengan notasi ini instruksi - instruksi di tuliskan secara gamblang, proses di awali dengan kata kerja seperti : baca, tulis, bagi, tambah, kali, ganti dll. sedangkan pernyataan kondisional di nyatakan dengan "jika.. maka.... " . Notasi jenis ini gampang di pahami oleh orang awan , tapi akan terdapat kesulitan saat mengonversinya ke dalam bahasa pemrograman.

2. Notasi Bagan Alir ( Flowchart)

Flowchart di gunakan untuk mengekspresikan instruksi - instruksi algoritma dalam bentuk geometri, seperti : persegi panjang, lingkaran, jajar genjang, diamond atau intan . Untuk kelebihannya yaitu kita dapat melihat kumpulan instruksi algoritma dalam bentuk visual dan mudah untuk di pahami alur - alur nya, notasi ini cocok untuk algoritma program - program  yang tidak terlalu besar / kompleks. Akan tetapi untuk kekurangannya adalah tidak praktis karena banyak memakan tempat dan membutuhkan beberapa lembar kertas dalam menulis algoritma sebuah program yang besar dan akan sedikit lebih sukar untuk mengonversinya ke dalam bahasa pemrograman. langsung saja di bawah ini adalah contohnya :

Ketereangan :

• Elip sebagai lambang di mulainya algoritma
• jajar genjang sebagai lambang input / membaca masukan dan output / keluaran hasil
• Persegi sebagai lambang proses dari algoritma

3. Pseudocode ( di baca : so͞odōˌkōd )

Pseudocode adalah notasi algoritmik yang lebih praktis dari yang lainnya, yaitu algoritma yang di tulis dalam code semu atau tidak sebenarnya. Artinya algoritma ini di tulis dalam sebuah code yang memang agak sedikit lebih mirip dengan bahasa pemrograman tapi bukan bahasa pemrograman hanya mirip saja, khususnya paling mirip dengan bahasa pemrograman Pascal dan C / C++. Keuntungan menggunakan Pseudocode ini adalah kemudahan mengonversi / mentranslasi ke dalam bahasa pemrograman karena terdapat korespondensi antara setiap pesudocode dengan notasi bahasa pemrograman. Di bawah ini adalah contoh dari pseudocode.

PROGRAM Luas_Persegi_Panjang
{ program menghitung luas persegi panjang, panjang dan lebar
di baca dari inputan keyboard dan mencetak luas ke layar }

DEKLARASI
  panjang : real {panjang persegi panjang, dalam satuan cm}
  lebar   : real {lebar persegi panjang, dalam satuan cm}
  luas    : real {luas persegi panjang, dalam satuan cm}

ALGORITMA
  input (panjang, lebar)
  luas = panjang * lebar
  output (luas)

Kata - kata yang di garis bawahi adalah kata - kata penting (keywords) yang nantinya berpadanan dengan bahasa pemrograman yang di pilih untuk mentranslasikan algoritma tersebut. Kalimat yang di apit oleh kurung kurawal ( {} ) adalah sebuah komentar yang berguna untuk menjelaskan baris code atau instruksi yang di tuliskan. Peubah / Variable yang akan di gunakan dalam proses algoritma di tuliskan pada bagian Deklarasi, sedangkan langkah - langkah penyelesaian masalah di tuliskan pada bagian Algoritma. Data masukan yang di perlukan algoritma di tulis dengan perintah input, sedangkan keluaran algoritma di tulis dengan perintah output. Dalam " luas = panjang * lebar " menyatakan bahwa nilai di sebelah kanan " = " di isikan ke dalam peubah yang ada di sebelah kiri " = " dalam hal ini adalah luas. Sebenarnya dalam penulisan Pseudocode tidak ada aturan khusus untuk menuliskan perintah - perintahnya, yang di tekankan adalah ketika kita atau pun orang lain yang membacanya paham dengan instruksi - instruksi yang di tuliskan dalam algoritma tersebut. Untuk penjelasan lebih lanjut tentang peseudocode lihat di tulisan selanjutnya.

Demikianlah penjelasan tentang notasi algoritmik pada kali ini, untuk penjelasan lebih lanjut dapat di lihat di tulisan tulisan selanjutnya. Semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca. Saya minta Kritik Saran atau komentar untuk lebih baiknya tulisan tulisan di blog ini dan jika merasa ingin membantu silahkan share tulisan ini. Share To Know, Know To Share. see you....